JOSE MOURINHO DAN KENANGANYA BERSAMA TIM TERBAIK EROPA
2 min readLIGAKEMBAR88.NET – JOSE MOURINHO DAN KENANGANYA BERSAMA TIM TERBAIK EROPA Sepanjang karier sebagai pelatih, Jose Mourinho sudah menangani berbagai klub. Sejumlah gelar dia persembahkan untuk FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan Manchester United. Namun, rupanya ada satu tim yang disebut Mourinho sebagai tim terbaik Eropa. Tim tersebut adalah Real Madrid dimusim 2011/12.
Saat itu, Madrid sukses menjuarai LaLiga sekaligus mengakhiri dominasi Barcelona dalam tiga musim terakhir. Tak hanya itu, Madrid besutannya juga mencatat rekor gol terbanyak dan poin terbanyak dalam satu musim, yakni 121 gol dan 100 poin.Mourinho juga menyoroti keberhasilan Madrid mengakhiri dominasi Barca. Pria yang kini menangani Tottenham Hotspur tersebut menilai itu merupakan hal yang penting.
“Mengakhiri dominasi Barcelona dengan mencatat rekor poin dan rekor gol membuat ini semakin menarik dan penting, karena kami mampu melakukannya dengan cara terbaik,” tutur Mourinho. “Bukan hanya karena kami menjuarai LaLiga, kami melakukannya dengan cara membuat sejarah,” tegas pelatih asal Portugal ini. Sayangnya, ada setitik noda di balik tim terbaik Eropa versi Mourinho ini. Los Blancos harus tersingkir secara menyakitkan di semifinal Liga Champions. Leg 2 berlangsung di Santiago Bernabeu, 25 April 2012.
Agregat sama kuat 3-3, sehingga pemenang harus ditentukan hingga adu penalti. Pada kesempatan itu, tiga pemain bintang Madrid, Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos gagal menuntaskan tugas dengan baik. Alhasil, tiket ke final yang mereka inginkan lepas begitu saja. Bayern melaju ke final dengan kemenangan 3-1 lewat adu penalti.
Momen tersebut membuat Mourinho terpukul. Dia tak menyangka, tiga pemain bintang yang ketika itu diibaratkan monster dalam sepakbola dunia bisa gagal mengeksekusi penalti. “Itulah sepakbola. Cristiano, Kaka, dan Sergio Ramos. Mereka adalah tiga monster sepakbola. Tidak ada keraguan tentang itu,” ujar Mourinho. “Malam itu adalah satu-satunya saat saya menangis setelah pertandingan sepakbola. Saya mengingatnya dengan baik. Saya dan Aitor Karanka parkir mobil di depan rumah saya dan menangis,” tuturnya.