SBOBET ASIA

Prediksi Bola & Jadwal Terupdate

Lyon Dihentikan Bayern di Semifinal Pelatih Sayangkan Penyelesaian Akhir

2 min read
Lyon Dihentikan Bayern di Semifinal Pelatih Sayangkan Penyelesaian Akhir

Lyon Dihentikan Bayern di Semifinal Pelatih Sayangkan Penyelesaian Akhir

Lyon Dihentikan Bayern di Semifinal Pelatih Sayangkan Penyelesaian Akhir

KembarQQ Lyon Dihentikan Bayern di Semifinal Pelatih Sayangkan Penyelesaian Akhir Langkah tim ‘pembunuh raksasa’ di Liga Champions musim ini, Olympique Lyon akhirnya harus terhenti di babak semifinal. Les Gones dihajar Bayern Munich 0-3 pada laga yang dihelat di Estadio Jose Alvalde, Lisbon, Portugal, Kamis (20/8/2020) dini hari WIB.

Pelatih Lyon, Rudi Garcia pun tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya usai ‘dongeng’ timnya harus berakhir di babak empat besar.

Pelatih 56 tahun asal Prancis itu menyayangkan buruknya penyelesaian akhir timnya.

Lyon memang memiliki beberapa kans bagus untuk mencetak gol di awal-awal laga, termasuk dari sang penyerang andalan sekaligus kapten tim, Memphis Depay.

Lyon yang merupakan tim kuda hitam di laga ini, begitu membuat Bayern yang merupakan tim favorit ketar-ketir dengan serangan-serangan sporadis yang mereka lancarkan.

Sayang, peluang-peluang bagus tersebut tak ada yang bisa dikonversi menjadi gol.

Ya, dua gol dari Serge Gnabry dan satu dari Robert Lewandowski praktis membuat Lyon menyesal karena tak bisa unggul lebih dulu.

“Kami bisa bangga dengan perjalanan dan permainan kami di Liga Champions musim ini. Akan tetapi, kekecewaan yang besar memang tak dapat disembunyikan,” tutur Garcia kepada RMC Sport.

DIBACA JUGA : Kumpulan Tempat Dengan Cuaca Extream Di Dunia

Reaksi pelatih Olympique Lyon pada laga semifinal Liga Champions 2019/2020 kontra Bayern Munich di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Portugal, Kamis (20/8/2020) dini hari WIB. [Miguel A. Lopes / POOL / AFP]

“Kami gagal, tapi paling tidak kami harusnya memimpin 2-0 di awal laga dengan peluang-peluang yang kami miliki. Namun kami akhirnya malah tertinggal. Kami memiliki perasaan menyesal yang sedikit banyak akhirnya membebani kami di sepanjang laga,” kilahnya.

“Saat skor 0-2, itu rumit bahkan jika kami tidak menyerah di babak kedua. Kami tahu mereka akan menjadi sangat percaya diri dan kami harus menggunakan ruang di belakang fullback mereka, seperti halnya dengan peluang untuk Memphis dan Karl (Toko Ekambi).”

“Apa yang tidak kami lakukan dengan baik di babak pertama adalah menggunakan bola dan memindahkannya ke samping. Kami melakukannya jauh lebih baik di babak kedua, tetapi ketika Anda tidak mencetak gol, Anda tidak bisa lolos.”

“Kami yakin bisa lolos ke final ini dan pertandingan menunjukkannya. Ketika kami memiliki peluang, kami melihat Bayern Munich tidak ketat. Skor tidak mencerminkan pertandingan,” tukas eks pelatih AS Roma dan Olympique Marseille itu.

“Apa yang tidak kami lakukan dengan baik di babak pertama adalah menggunakan bola dan memindahkannya ke samping. Kami melakukannya jauh lebih baik di babak kedua, tetapi ketika Anda tidak mencetak gol, Anda tidak bisa lolos.”

“Kami yakin bisa lolos ke final ini dan pertandingan menunjukkannya. Ketika kami memiliki peluang, kami melihat Bayern Munich tidak ketat. Skor tidak mencerminkan pertandingan,” tukas eks pelatih AS Roma dan Olympique Marseille itu.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *