SBOBET ASIA

Prediksi Bola & Jadwal Terupdate

Peringatan 70 Tahun Sejarah Awal Mula Mengapa Terjadi Perang Korea

4 min read
Peringatan 70 Tahun Sejarah Awal Mula Mengapa Terjadi Perang Korea

Peringatan 70 Tahun Sejarah Awal Mula Mengapa Terjadi Perang Korea

Peringatan 70 Tahun Sejarah Awal Mula Mengapa Terjadi Perang Korea

Tumiqq Peringatan 70 Tahun Sejarah Awal Mula Mengapa Terjadi Perang Korea, Tanggal 25 Juni pada Kamis kemarin ditandai sebagai peringatan 70 tahun Perang Korea,

konflik yang belum ada ujungnya sampai saat ini. Perang Korea Utara-Korea Selatan mulai pecah pada 25 Juni 1950 dan terhenti, hanya karena gencatan senjata pada 1953.

Di Korsel, veteran perang dijadwalkan mengadakan peringatan yang diharapkan akan menampilkan pesan video dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan para pemimpin dunia lainnya.

Surat kabar harian utama pemerintah Korut menandai hari itu dengan berita utama halaman depan yang menyerukan agar orang mengikuti jejak orang-orang yang berjuang untuk membela negara.

“Beberapa dekade telah berlalu, tapi bahaya perang tak pernah meninggalkan tanah ini,” tulis koran tersebut, menyalahkan “pasukan musuh” karena berusaha menghancurkan Korut, dilansir dari The Independent, Jumat (26/6).

Dua tahun lalu, para pemimpin kedua Korea, China dan AS terlibat dalam perundingan yang belum pernah terjadi sebelumnya,

yang menghasilkan perjanjian perdamaian permanen yang akhirnya ditandatangani – tetapi dalam beberapa bulan terakhir, hubungan antar-Korea secara dramatis memburuk.

Memperbaiki hubungan Korut adalah satu tiket utama yang membuat Presiden Korsel, Moon Jae In terpilih, namun tujuannya untuk mencapai perdamaian di semenanjung Korea tampaknya masih jauh mengingat apa yang pernah terjadi dalam tujuh dekade terakhir.1 dari 4 halaman

Awal Perang Korea

Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, Korea merdeka dari Jepang, yang telah menjajahnya sejak tahun 1910.

Namun dalam jangka pendek, dari tahun 1945 negara itu dikelola oleh dua pasukan sekutu berbeda – wilayah utara oleh Uni Soviet, dan selatan oleh AS.

Sementara Soviet membentuk Tentara Rakyat Korea Utara yang dilengkapi dengan tank Rusia artileri, komando AS di selatan menjaga pasukan presiden seminimal mungkin,

karena tak ingin tujuannya menyatukan semenanjung Korea dilakukan dengan kekuatan.

Pada 1948, para pemimpin dari dua wilayah – Syngman Rhee ditempatkan oleh AS di selatan, dan Kim Il Sung, yang bertempur bersama pasukan komunis selama perang saudara China,

ditempatkan di utara – menyatakan masing-masing wilayah mereka sebagai Republik Korea (selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (utara).

Bentrokan pecah secara teratur di sepanjang perbatasan, dan setelah serangkaian pertempuran yang semakin berdarah,

Tentara Rakyat Korea Utara menyerbu pada tanggal 25 Juni 1950, menangkap komando AS dan menyerang wilayah selatan untuk mencoba mengambil alih kota pelabuhan Pusan yang strategis.

Apa yang Terjadi Selama Perang?

terjadi selama perang

Tahun pertama perang berkutat pada kontrol teritorial. Melalui PBB, AS menyatakan Korut sebagai agresor dan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian dari negara-negara termasuk Inggris dan Australia.

Pasukan ini menetap di Pusan dan kemudian, pada pertengahan September 1950, meluncurkan serangan balik yang mendorong pasukan Korut terdorong jauh sampai di atas paralel ke-38,

garis lintang yang digunakan untuk membagi negara-negara dan menjadi perbatasan de facto mereka.

Pada pertengahan Oktober, Jenderal AS Douglas MacArthur bertemu dengan Presiden Harry Truman dan menyatakan perang akan dimenangkan bertepatan saat Natal, menurut sejarawan Michael Hickey.

MacArthur tidak memperhitungkan intervensi ke dalam perang China. Beijing mengambil alih posisi Soviet sebagai sekutu utama Korut,

mengerahkan tentara ke semenanjung Korea untuk menjaga konflik dari perbatasannya sendiri pada November.

Pasukan PBB didorong kembali ke posisi jauh di selatan Seoul, tetapi akhirnya bersatu dan perlahan-lahan maju ke utara lagi sepanjang musim semi tahun 1951.

Kedua belah pihak akhirnya menetap di posisi kira-kira sepanjang paralel ke-38, dan memulai kebuntuan dua tahun yang panjang.

Drama Akhir Perang

Perang itu menghancurkan Korut dan Korsel. Beberapa perkiraan menyebutkan 70 persen dari seluruh korban perang adalah warga sipil.

“Korut rata (dengan tanah),” kata profesor sejarah Universitas Chicago, Bruce Cumings kepada The New York Times.

“Orang-orang Korut menilai pengeboman Amerika sebagai Holocaust, dan setiap anak diajari tentang itu.”

Selama dua tahun konflik, kedua belah pihak berupaya berdamai. Perundingan damai berlarut-larut terutama karena perdebatan

soal apa yang harus dilakukan dengan ribuan tawanan perang Korut yang ditahan di Pulau Koje, penjara di Korsel.

Korut bersikeras mereka semua dikembalikan ke negara asalnya, tetapi banyak yang tidak mau dipulangkan. Kesepakatan akhirnya tercapai yang memungkinkan beberapa orang untuk mengajukan suaka, dan pada Juli 1953

Big Switch Operations melihat masing-masing pihak menyerahkan ribuan tawanan melintasi garis kendali.

Pertempuran berakhir ketika gencatan senjata ditandatangani, meskipun tidak pernah diratifikasi oleh Korsel, pada tanggal 27 Juli

1953, Zona Demiliterisasi atau DMZ dibangun di sepanjang perbatasan, dan sebuah komisi PBB didirikan untuk mengawasi gencatan senjata.

Sepanjang perang berlangsung, sejarawan mengatakan antara 3 juta dan 4 juta orang terbunuh. Dari seluruh korban ini, diperkirakan yang tewas termasuk hampir

40.000 anggota pasukan AS, 400.000 pasukan China (menurut Pentagon), 46.000 pasukan Korsel, 215.000 pasukan Korut, dan 1.000 tentara Inggris.

Masa Depan Hubungan Korut-Korsel

“Perang Korea melambangkan “perang abadi” paling akhir, konflik tingkat rendah dengan

tanda bahaya yang telah menewaskan banyak orang selama puluhan tahun,” jelas Direktur Studi Korea Pusat Kepentingan Nasional Washington, Harry Kazianis.

“Tidak ada tanda (perang) itu akan secara resmi berakhir dalam waktu dekat,” tambahnya.

Sekelompok veteran China memanfaatkan peringatan 70 tahun Perang Korea untuk menyerukan perdamaian abadi.

“Kami berharap menggunakan suara kami – sebagai veteran China yang berperang

melawan Barat – untuk mendesak lebih banyak orang untuk bersatu,” kata veteran berusia 87 tahun dan penduduk Shanghai, Yu Jihua kepada AFP.

Tetapi sementara Seoul terus mendorong perjanjian damai permanen, prioritas terbesar

DIBACA JUGA : 6 Gaya Maternity Shoot Cut Meyriska dan Roger Danuarta

bagi sekutunya AS sekarang ialah menghapus senjata nuklir pemimpin Korut, Kim Jong Un, yang berpotensi bisa mencapai daratan AS.

Kemajuan perundingan denuklirisasi meningkat signifikan sejak KTT bersejarah Kim Jong Un dan Donald Trump di Singapura pada Juni 2018.

Pada Rabu, Kim Jong Um memerintahkan penangguhan penugasan kembali militer ke

perbatasan yang akan membatalkan semua kemajuan yang dicapai pada 2018, tetapi tingkat ketegangan masih sangat tinggi.

AS dan Korsel menandai peringatan 70 tahun Perang Korea dengan mengeluarkan pernyataan bersama yang mengingatkan Pyongyang untuk “memenuhi komitmennya” yang dibuat di Singapura – ketika Kim berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi semenanjung Korea.

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeon Doo dan Menteri Pertahanan AS, Mark T Esper mengatakan mereka “tetap berkomitmen untuk mempertahankan perdamaian yang diperjuangkan di Semenanjung Korea, untuk memasukkan dukungan upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk denuklirisasi lengkap Korut.”

Pernyataan itu, yang membahas tentang “komitmen kuat AS untuk membela Republik Korea (Korsel)”, tidak menyinggung upaya menuju perjanjian perdamaian permanen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *