Persahabatan Kawanan Orangutan dan Berang-Berang di Belgia Jadi Sorotan
2 min readPersahabatan Kawanan Orangutan dan Berang-Berang di Belgia Jadi Sorotan
Tumiqq , Persahabatan Kawanan Orangutan dan Berang-Berang di Belgia Jadi Sorotan ebuah postingan foto mengharukan dibagikan via Facebook oleh Kebun binatang dan kebun raya pribadi Pairi Daiza di Provinsi Hainaut, Belgia. Foto itu sontak mencuri perhatian warganet.
Foto-foto itu memperlihatkan beberapa ekor orangutan yang tampak senang bermain dan menyapa kawanan berang-berang sungai.
BACA JUGA : Sosok Bambang Pamungkas, Legenda yang Pernah Dicap Pengkhianat
Pemandangan keakraban yang mengharukan itu pun juga tampak menarik perhatian penulis buku dan film terkenal dunia Harry Potter, yaitu J.K. Rowling, yang melalui akun Twitter nya menulis,
“Ya Tuhan. Dua binatang favorit saya, bersama-sama, memiliki waktu bercerita. Dan jika Anda tahu ini adalah foto hasil editan, jangan katakan, karena saya tidak ingin tahu.”
Juru bicara Kebun Binatang Pairi Daiza
Mathieu Goedefroy mengatakan kepada Live Science, “Kehadiran keluarga berang-berang cakar kecil Asia di wilayah (orangutan) bukan kebetulan.”
Mathieu juga mengatakan, “Orangutan (genus Pongo) berbagi 97% dari DNA mereka dengan manusia, dan seperti sepupu Homo sapiens mereka,
orangutan harus dihibur, ditemani, diberi tantangan, serta tetap sibuk secara mental, emosional dan fisik setiap saat.”
Faktor tersebut dikatakan sebagai salah satu alasan yang membuat kawanan berang-berang (Amblonyx cinereus) itu dibiarkan tinggal di sungai yang mengalir melalui tempat tinggal orangutan.
“Berang-berang benar-benar menikmati keluar dari air di pulau orangutan untuk pergi dan bermain dengan teman-teman besar dan berbulu mereka,” tutur Mathieu,
lalu menambahkan dengan mengatakan, “Itu membuat hidup lebih menyenangkan dan menarik bagi kedua spesies hewan, yang membuatnya menjadi eksperimen yang sangat sukses,” demikian seperti dikutip dari Live Science, Jumat (10/4/2020). *
Pentingnya Perlindungan Satwa Orangutan
Kebun binatang itu dikatakan memiliki lima ekor orangutan, yang diantaranya adalah pasangan jantan dan betina yang bernama Gempa dan Sinta.
3 ekor orangutan yang mereka miliki lainnya adalah Ujian (24 tahun), Sari (15 tahun),
dan anak mereka Berani (4 tahun), yang pada 2017 tiba di Pairi Daiza setelah mereka pindah dari Kebun Binatang Heidelberg di Jerman.
Menurut laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2016
, populasi orangutan di Kalimantan dan Sumatra mencapai sekitar 71.820 ekor.
Keberadaan orangutan tersebut juga dikatakan terancam, yang sebagian besar karena faktor deforestasi (dari eksploitasi minyak sawit di hutan) serta perburuan.
Mathieu Goedefroy mengatakan bahwa pihak Kebun Binatang Pairi Daiza kini telah mengumpulkan dana untuk membantu menanam 11.000 pohon di Hutan Kalimantan yang rusak.